Wednesday, December 5, 2012

Abidin dan Sepotong Inspirasi

"Abidin, jangan pergi dulu. Abidin, ceritakan padaku semua kisah di hidupmu yang telah mendewasakanmu." 

*******
image source : ariepinoci.blogspot.com
Tiap orang punya cara sendiri-sendiri buat dapet inspirasi. Ada yang dapet inspirasi dari baca koran, baca novel, baca komik, dll. Ada juga yang dapet inspirasi dari dengerin lagu; jazz, dangdut, pop, rock n roll, ato juga gamelan. Ada pula yang terinspirasi setelah nonton film, entah film horor, action, detective, or yang laennya. Tapi ada juga yang mencari inspirasi dengan nyepi, bertapa dikuburan misalnya, hehe. Singkat kata, inspirasi bisa datang or masuk lewat mana aja dan tiap orang beda-beda jalurnya. Satu lagi, inspirasi gak melulu datang dari hal-hal yang serius dan berbobot tapi juga kadang-kadang dari hal yang santai, bahkan hal yang keliatannya remeh-temeh. Karena  itu tadi, setiap orang itu beda dan unik.

image source : favim.com
Nah, tulisan saya ini pun terinspirasi dari Abidin, lagunya Souljah, yang sebagian lyricnya saya kutip di atas. Menurut saya lagunya asyik, lebih dari itu, Abidin ini memberi saya semacam inspirasi untuk terus menulis (bercerita -red) di blog ini. Bisa jadi cerita saya, menginspirasi orang lain seperti cerita si Abidin. Atau juga memberi inspirasi untuk saya sendiri, ya setidaknya membuat saya senyum-senyum, ketika saya membacanya kembali di masa yang akan datang.

Lalu, kenapa bercerita, kenapa tidak bernyanyi, atau lainnya??
Ya, karena saya bisanya bercerita, that's all. Mungkin kalo saya bisa nyanyi or buat film, pasti saya nyanyi dan buat film lalu saya share or arsipkan di blog ini. So, buat kamu-kamu yang bisa nyanyi, nulis, bikin film, or bisa apa aja, segeralah nyanyi, nulis, bikin film, or apa aja dan share or arsipkan di blog. Loh, kenapa mesti di blog?? Ya biar orang lain bisa nemuin or bisa di jangkau ma orang lain lah. Sebenernya gak harus di blog kok, bisa di tumblr, youtube, or lainnya. Tapi, saya kan malu? Wah, gak perlu malu, selama kita masih pake baju, celana, dan gak menlanggar norma susila, kenapa mesti malu. Ayo mulai dari sekarang, karena seperti yang saya bilang, b
isa jadi karya kamu itu menginspirasi orang lain seperti si Abidin. Atau juga memberi inspirasi untuk kamu sendiri, ya setidaknya membuat kita senyum-senyum, ketika kita menikmatinya kembali di masa yang akan datang.

Wednesday, October 3, 2012

Matilah Kamu

angels Vs devils
Image source : gaminator.tv

Matilah kamu di celah-celah gelap hatiku.
Telah kurelakan bau bangkaimu menyusupi celah-celah itu. Walau aku tak henti-henti berharap hujan akan mendekap dan mengalirkan bau busuk itu menjauh hingga tak bersisa. 
Tentu, bangkaimu akan menjadi pupuk terbaik dalam hatiku. 

Jangan khawatir, aku tak sedang berdoa atau berkata-kata. Tak sampai hati aku begitu.

Matilah kamu, penyakit-penyakit hatiku.


************
Pogung Rejo, 31012

Sunday, September 30, 2012

Hari Ini Indah...!!

Minggu, 30 September 2012.

Hari ini memang tanggal 30 September, tapi hari sangat jauh berbeda dengan hari ketika terjadi peristiwa G30S, salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia.

Hari ini, matahari bersinar terang -penuh kehangatan-, awan berarakan -santai-, dan angin melambai melenakan. 
hari yang indah
Image source : daily design
Yups, hari ini memang indah, buang jauh-jauh semua pikiran yang membebani, buang jauh-jauh semua yang memenuhi dan menyesakkan dada. Lupakan dulu si dia, lupakan dulu ini-itu. Hari ini indah, hari yang belum tentu kita temui esok. Mari nikmati hari ini, ciptakan setiap moment yang ceria dan berharga. Mari beraktivitas dengan ceria, seceria hari ini yang penuh warna. 

Hari ini indah kawan, 

## ayo nyuci baju...* lhoh   :-D

Sunday, September 2, 2012

Selamat Jalan Kawan :'-(

"Semua yang bernyawa pasti akan merasakan kematian."

Bila tidak salah kata-kata di atas adalah kutipan dalam kitab suci Al-qur'an, yang tidak sedikit pun dapat dibantah kebenarannya. Saya sendiri sangat meyakini kebenaran kata-kata tersebut.

Namun tidak mudah ternyata menerima bila seseorang yang dekat dengan kita merasakann yang namanya kematian, pergi menghadap Tuhannya. Setidaknya itulah yang saya raasakan, saya tertegun, tidak percaya, bahwa ia --sahabat SMA saya-- telah pergi menghadap Allah swt. Inilah kenyataan, kematian memang tak kenal tua-muda, sehat-sakit, bila sudah tiba waktunya tak bisa ditunda atau dipercepat.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengenang sosok sahabat saya itu ; Oktafi Herepson (Epo).
Lama saya tidak berjumpa dengan kawan saya ini karena kami kuliah di Universitas dan kota yang berbeda. Tapi kenangan tentang kawan SMA terlebih kawan-kawan IPA 2, The Blank Corp. tak mudah hilang dari ingatan saya. Di kelas, Epo bersama Gibong adalah jendral sepak bola dan futsal mania. Iya, epo memang gila bola. Waktu SMA dulu, saya kira Epo akan jadi pemain bola yang mumpuni ketika telah dewasa. Setiap  kompetisi bola atau futsal di sekolah, Epo adalah orang yang tak pernah kehilangan semangat untuk ikut serta. Selain gila bola, Epo adalah salah satu sumber ramenya kelas kami, bukan karena Epo cerewet, tapi karena ada saja hal-hal lucu yang muncul dari kelakuannya, yang kemudian jadi trend ala Epo.

Saya mengenalnya sebagai sosok yang rame banyol, gila bola, setia kawan. Dan saya, begitu juga kawan-kawan lainnya -khususnya- IPA 2, sangat merasa kehilangan dan duka yang mendalam atas kepergian Epo. Semoga Allah mengampuni segala dosanya.  Allahumagfirlahu wa'afihi wa'fu'anhu.

Selamat jalan kawan.

Saturday, August 11, 2012

Waktunya Pulang

mudik+pulang+kampung
Mudik (gustaf.web.id)
Tinggal beberapa jam lagi, barang bawaan belum dipacking, bahkan apa yang mau dibawa juga belum jelas, beberapa titipan juga belum dapet. Aku bener-bener belum siap buat pulang. Ditambah lagi urusan-urusan disini yang belum terselesein. Inilah, itulah, onolah, macem-macem. Emang sih, semuanya tetep aja asal-muasal semua urusan inilah, itulah, onolah aku sendiri yang munculin, tapi sialnya aku gak bisa dengan mudah nyelesein semuanya. Jadilah pulang kali ini dengan sesuatu yang tertunda, kayak maen, jalan-jalan ketempat yang menyenangkan tapi perut mules pengen boker, dan gak ada WC. 


kumpul+keluarga
Kumpul Keluarga
Tapi apapun itu, tiket udah di tangan, dan lebaran udah deket. Lebaran gak bisa ditunda, pulang ya mesti tetep pulang. Show must go on, gitu orang seberang bilang
Terlepas dari semua hal yang tertunda dan tertinggal disini, tetep aja kumpul keluarga, ketemu temen lama, ketemu keponakan yang tau-tau udah gede dan lucu-lucu, adalah anugerah yang udah semestinya disyukuri. 

So? Sekarang waktunya beres-beres kamar yang bakal ditinggal kurang lebih dua minggu. Waktunya milih and milah barang apa ja yang mau dibawa pulang. 
Pulang, pulang, pulang..  :-)

Tuesday, July 31, 2012

Ketika Wabah "Kapan Lulus??" Menyerang

pertanyaan+kapan+lulus?
" Kapan lulus?" 
Akhir-akhir ini pertanyaan ini seolah jadi trending topic. Temen nge-chat di Facebook, temen lama ketemu di jalan, temen dari jurusan lain, temen dari Universitas lain, ngasih pertanyaan yang sama, "Kapan lulus?" Ah, gak ada pertanyaan lain apa? Gak kreatif ih mereka. Nanti pulang ke rumah, paman, bibi, pakde, bude, tetangga sebelah, mungkin akan punya pertanyaan yang sama, "Kapan lulus?" Kalo udah kayak gini, aku cuma bisa nyengir aja --maksud hati sih senyum, apa daya yang terjadi malah nyengir, hehe-- berharap mereka lupa akan pertanyaan mereka dan aku gak perlu ngasih jawaban. Kadang-kadang cara ini ampuh juga, tapi seringnya sih enggak. 

Jujur aja, buat aku pertanyaan ini susah banget dijawab. Gila aja boy, mereka tanya tentang masa depan. Mana bisa aku ngasih jawaban, dikira aku Tuhan apa. *hahaha..Lebay gak sih? Tapi bener lah ya, sesuatu yang belum terjadi kan masa depan namanya. Masa depan kan cuma Tuhan yang tau, masa' aku mau ngedahuluin Tuhan. Lha, bisa kualat nanti aku..

Friday, July 27, 2012

Mau Kemana Kamu? Tanyamu

Kemana+aku+pergi-Lelaki+di+tepi+pantai
"Mau kemana kamu?" Tanyamu ketika aku berkata,"Sampai nanti, sampai bertemu kembali.. :-)."

"Ada urusan yang harus aku selesaikan. Mungkin aku tak akan benar-benar pergi, mungkin kau tetap akan melihatku sesekali, mendengar suaraku sesekali. Tapi pada saat yang sama, mungkin yang kau lihat, yang kau dengar bukanlah aku. Orang yang sama namun benar-benar berbeda." Kata-kata ini begitu saja menyerbu kepalaku.