Monday, January 30, 2012

[Work Trainee Report] Kejamnya Ibu Kota #2

Cerita sebelumnya
       Sesuai skenario awal, agar tak terjebak macet esok hari kami mencari tempat istirahat tetap di dalam areal bandara, karena banyak juga orang atau penumpang yang seolah telah bersiap tidur di emperan bandara kami pun terprovokasi. Sepanjang emperan bandara kami mencari space yang masih sepi. Yups, kami dapat satu. Disinilah kami akan berperan sebagai gembel, yah cukuplah satu malam saja. Tragis.
ngegembel-di-soekarno-hatta
Hahahaha....kasian.
        Untuk meningkatkan efisiensi keamanan, salah satu rencana kami adalah dengan bermain poker hingga batas maksimal. Biasanya klo sudah bermain poker kuatlah sampe pagi. Tapi kali ini berbeda karena kami hanya bermain bertiga, vian hanya berani main sebentar saja. Hahahaha...ternyata kami berhasil menarik perhatian tiap orang yang lewat, mungkin mereka berfikir, "ngapain ni orang maen kartu di bandara". Kami cuek-kebo saja.

        Sambil main kartu aku sempat mengamati sekeliling, waktu  itu sekitar jam setengah satu dini hari. Kulihat wanita-wanita muda pekerja atau penjaga warung makan di areal bandara baru saja pulang. "Hm..jam segini baru pulang, perempuan pula", gumamku dalam hati. Berangkat pagi, pulang tengah malem, belum lagi kalo terjebak dalam kemacetan, belum lagi ancaman kejahatan, "jakarta emang keras ya", gumamku masih dalam hati.
Ibu kota emang keras, kejam, lebih kejam dari ibu tetangga.

No comments:

Post a Comment