Hari dan Malam Pertama

Malam ini bintang bersinar terang di langit desa Sukoharjo, Pacitan. Sayup - sayup terdengar nyanyian penghuni malam ; jangkrik berderik, daun berbisik, dan bintang terrsenyum tak terusik.

Hari ini dan malam ini adalah hari dan malam pertama.

********

        Cukup pagi hari ini saya terbangun dari tidur yang tak lebih dari 3 jam lamanya. Semalam saya harus bergadang ; menepikan jemuran, menyetrika pakaian, dan melakukan persiapan. Dinginnya air di bak mandi dengan kasar merayapi setiap pori kulit saya ini --mandi sebelum matahari terbit adalah hal luar biasa bagi saya. Brrrr...dingin.

        Dengan sekuat tenaga saya tembus lapisan udara pagi. Saya kayuh sepeda yang biasa saya pakai menuju kos baru, maklum sajalah saya sedang berada di masa transisi perpindahan kos. Tanpa bak-bik-buk, setibanya saya di kos baru saya pun menggenapi pesiapan semalam. Beberapa teman berdatangan, "cepat woy, udah siang nich", begitu mereka berkata. Akhirnya kami berangkat bersama menuju tempat yang telah dijanjikan, tugu teknik. Sudah dua, tiga, menunggu yang disusul dengan dua, tiga yang bedatangan. Barang - barang bawaan telah dinaikkan ke angkutan satu, truk hijau tanpa gambar dan tulisan janda kembang di bagian belakangnya.

        Kami menunggu angkutan dua, APV --begitu rencana awalnya-- tapi yang datang , setelah ditunggu hampir 2 jam, adalah mobil tua dengan penampilan yang tak meyakinkan. Akhirnya jatuhlah tiga korban ; saya, Dita, dan Chu yang dengan "senang hati" harus duduk bersama tumpukan tas ransel, koper, dan barisan motor. Tapi santai dulu, ternyata kami mendapatkan posisi yang penak; angin semilir, hamparan langit biru, dan taburan sinar mentari, pokoknya asyik dah. 

        Perjalanan belum lagi dapat seperempat jalan, ban belakang mobil tua dengan penampilan tak meyakinkan bocor, ditambal sudah tak kuasa, mungkin karena sudah tua namun dengan beberapa rekayasa dapatlah ia cukup kuasa untuk melanjutkan perjalanan. Hal ini memaksa saya untuk berpindah dari posisi asyik ke area supir gembul dengan seorang temannya.

Alhamdulillah kami selamat samapi pacitan.

*********

Akhirnya, setelah sedikit mengabadikan hari ini dalam bentuk susunan huruf-huruf beriringan, tibalah saya untuk melelapkan mata membiarkan sang jantan mulai berkokok mencari sautan.