Sesuai skenario awal, agar tak terjebak macet esok hari kami mencari tempat istirahat tetap di dalam areal bandara, karena banyak juga orang atau penumpang yang seolah telah bersiap tidur di emperan bandara kami pun terprovokasi. Sepanjang emperan bandara kami mencari space yang masih sepi. Yups, kami dapat satu. Disinilah kami akan berperan sebagai gembel, yah cukuplah satu malam saja. Tragis.
Hahahaha....kasian. |
Sambil main kartu aku sempat mengamati sekeliling, waktu itu sekitar jam setengah satu dini hari. Kulihat wanita-wanita muda pekerja atau penjaga warung makan di areal bandara baru saja pulang. "Hm..jam segini baru pulang, perempuan pula", gumamku dalam hati. Berangkat pagi, pulang tengah malem, belum lagi kalo terjebak dalam kemacetan, belum lagi ancaman kejahatan, "jakarta emang keras ya", gumamku masih dalam hati.
Ibu kota emang keras, kejam, lebih kejam dari ibu tetangga.
No comments:
Post a Comment